Pemerintah Amerika Serikat secara resmi mengakui bahwa serangan pesawat tak berawak (drone)
AS di Pakistan, dekat perbatasan Afghanistan, secara tak sengaja telah
menewaskan seorang warga Amerika dan seorang warga Italia. Keduanya
telah disandera kelompok Al-Qaeda selama bertahun-tahun.
Presiden AS Barack Obama meminta maaf atas insiden tersebut. Obama
menyatakan, dirinya bertanggung jawab penuh atas semua operasi
kontraterorisme, termasuk insiden tragis tersebut.
Dikatakan Obama, dirinya telah memerintahkan peninjauan menyeluruh atas
insiden tersebut guna memastikan kesalahan serupa tidak terulang lagi.
"Saya
sangat menyesalkan apa yang terjadi. Atas nama pemerintah AS, saya
menyampaikan permintaan maaf paling mendalam kami untuk keluarga," kata
Obama di depan para wartawan di Gedung Putih seperti dilansir kantor
berita Reuters, Jumat (24/4/2015).
Serangan pesawat tak berawak AS pada Januari 2015 tersebut sebenarnya
menargetkan markas Al-Qaeda. Namun warga AS, Warren Weinstein (73) dan
warga Italia, Giovanni Lo Porto, yang disandera Al-Qaeda ikut tewas
dalam serangan drone AS tersebut.
Weinstein telah disandera Al-Qaeda sejak tahun 2011, sementara Lo Porto menghilang di Pakistan sejak tahun 2012. Serangan drone AS saat itu juga menewaskan Ahmed Farouq, warga Amerika yang menjadi salah satu tokoh Al-Qaeda.
Gedung Putih menyatakan, keluarga Weinstein dan Lo Porto akan menerima kompensasi dari pemerintah AS.
Weinstein diculik di Lahore, Pakistan, saat bekerja sebagai kontraktor
untuk badan U.S. Agency for International Development. Kelompok Al Qaeda
telah menuntut pembebasan anggota Al-Qaeda di AS sebagai ganti
pembebasan Weinstein.
Weinstein yang tinggal di Rockville,
Maryland, muncul di video-video yang dirilis pada Mei 2012 dan Desember
2013. Dalam video itu, dia meminta Obama turun tangan untuk
menyelamatkan dirinya.
0 Response to "Obama Minta Maaf Atas Tewasnya Warga AS dan Italia Akibat Serangan Drone"
Posting Komentar